Beton Pracetak adalah
beton yang dibuat dibawah
pengawasan pabrik/factory,
dan dipasang /install
kelapangan/site setelah
beton cukup umur.
• Beton pracetak dapat diberi tulangan ataupun
prategang
• Kondisi sekarang sebagian besar bangunan memakai
sistem pracetak ; high-rise building, jembatan,
stadion, apartemen, etc
PERBEDAAN DENGAN BETON
KONVENSIONAL.....?
• Beton konvensional / cast-in-site dibuat dengan cara
tradisional dilapangan dan atau ready-mix
• Memerlukan perancah/formwork sa’at pengecoran
dilakukan
• Memerlukan tenaga kerja yang lebih banyak
• Produk beton pracetak dibuat secara massal dan
berulang (repetitif) ; rel KA, panel dinding, panel
pelat, balok lintel
PROSES PRACETAK
•
Moulding/membuat cetakan adalah sebuah proses produksi dengan membentuk bahan mentah menggunakan sebuah rangka kaku atau model yang disebut sebuah mold.
Sebuah mold adalah sebuah cetakan yang memiliki rongga di dalamnya yang akan diisi dengan material cair seperti plastik, gelas, ataulogam. Cairan tersebut akan mengeras sesuai bentuk rongga di dalam mold.
; pabrik beton pracetak
biasanya telah memiliki
workshop/bengkel khusus
untuk membuat dan
maintenance cetakan, tempat
merakit tulangan (barcatching)
dan sambungan.
• Reinforcing ; tulangan yang
telah dirakit ditempatkan
kedalam cetakan.
• Concreting ; biasanya dipabrik
tersedia concrete batching
plant, yang memiliki kontrol
kualitas secara komputer
Compaction ; memakai
external vibrator dengan
high-fruequency.
Curing ; steam curing,
convensional of curing. Pada
elemen-elemen beton yang
besar steam curing diberikan
kedalam beton dengan cara
diselubungi. Suhu 60-70
selama 2-3 jam.
• Handling; pasca umur beton
memenuhi, unit beton pracetak
dipindahkan ke storage/gudang,
disusun secara vertikal dan
diberi bantalan antar unit
pracetak
• Kirim kelapangan
Transportasi unit
pracetak
• Install /erection;
memasang unit pracetak
pada struktur, memasang
joint (cast-in-site)
• Finishing ; no-coating,
PROSES PRACETAK
KEUNTUNGAN MEMAKAI STRUKTUR PRACETAK
•
Kualitas produk lebih baik; karena dibuat dengan
kontrol yang ketat (in-factory); penampang lebih
standar, biasanya mutu tinggi digunakan pada
beton pracetak prategang
• Waktu Pelaksanaan Konstruksi lebih cepat;
dilakukan secara pararel factory-in site.
• Biaya lebih ekonomis ; produk massal dan
repetitif; pemakaian tenaga kerja disesuaikan
dengan kebutuhan produksi, penggunaan
perancah/scafolding tidak perlu
• Penyelesaian finishing mudah ;
Variasi untuk finishing permukaan struktur
pracetak dilakukan saat pembuatan komponen ;
termasuk coating untuk attack-hazard seperti
korosif, kedap suara.
• Lahan proyek tidak luas, mengurangi kebisingan,
lebih bersih dan ramah lingkungan ; Komponen
pracetak dibuat ditempat lain /factory
KELEMAHAN MEMAKAI STRUKTUR PRACETAK
•
Tidak ekonomis bagi produksi tipe elemen yang
jumlahnya sedikit.
• Perlu ketelitian yang tinggi agar tidak terjadi
deviasi yang besar antara elemen yang satu dengan
elemen yang lain, sehingga tidak menyulitkan dalam
pemasangan di lapangan.
• Panjang dan bentuk elemen pracetak yang terbatas, sesuai
dengan kapasitas alat angkat dan alat angkut.
Jarak maksimum transportasi yang ekonomis dengan
menggunakan truk adalah antara 150 sampai 350 km, tetapi
ini juga tergantung dari tipe produknya. Sedangkan
untuk angkutan laut, jarak maksimum transportasi dapat
sampai diatas 1000 km.
KELEMAHAN MEMAKAI STRUKTUR PRACETAK
•
Hanya dapat dilaksanakan didaerah yang sudah tersedia
peralatan untuk handling dan erection.
• Di Indonesia yang kondisi alamnya sering timbul gempa dengan
kekuatan besar,
konstruksi beton pracetak cukup berbahaya
terutama pada daerah sambungannya, sehingga masalah
sambungan merupakan persoalan yang utama
yang dihadapi pada perencanaan beton pracetak.
• Diperlukan ruang yang cukup untuk pekerja dalam
mengerjakan sambungan pada beton pracetak.
• Memerlukan lahan yang besar untuk pabrikasi dan
penimbunan (stock yard)
KENDALA & PERMASALAHAN
BETON PRACETAK
•
Yang menjadi perhatian utama dalam
perencanaan komponen beton
pracetak seperti pelat lantai, balok, kolom dan
dinding adalah sambungan.
• Selain berfungsi untuk menyalurkan bebanbeban
yang bekerja, sambungan juga
harus berfungsi menyatukan masing-masing
komponen beton pracetak
tersebut menjadi satu kesatuan yang
monolit sehingga dapat mengupayakan
stabilitas struktur bangunannya